Jumat, 29 Agustus 2014

Dasar Teori
Behaviouris adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Behaviourisme memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberikan respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka, dan inilah yang disebut stimuli.

Teori belajar ini sering disebut S-R psikologis. Artinya, bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan atau stimuli. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahllaku tersebut adalah hasil belajar. 
Menurut Edward Lee Thorndike (1874-(1874-1949), belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “connectionism”.

Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936) dan Watson, menekankan bahwa belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi. Hal terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan.

Carlk L. Hull. Reinforcement adalah faktor penting dalam belajar yang harus ada. Namun fungsi reinforcement bagi Hull lebih sebagai drive reduction daripada satisfied faktor. Dalam mempelajari hubungan S-R yang perlu dikaji adalah peranan dari intervening variable (atau yang juga dikenal sebagai unsur O (organisma). Faktor O adalah kondisi internal dan sesuatu yang disimpulkan (inferred), efeknya dapat dilihat pada faktor R yang berupa output.

Skinner (1904-1990), menganggap bahwa reward dan rierforcement merupakan faktor penting dalam belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Pada teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Oleh sebab itu teori ini juga disebut dengan operant conditioning.

Robert Gagne (1916-2002). Teori gagne banyak dipakai untuk mendisain Software instructional (Program berupa Drill Tutorial). Gagne disebut sebagai modern noebehaviouristik karena mendorong guru untuk merencanakan pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi.

Albert Bandura (1925-sekarang). Teori belajar Bandura adalah teori belajar sosial atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Faktor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi.

Jadi yang menjadi ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh.

Aplikasi
Berdasarkan pada dasar teori diatas, maka dalam proses pembelajaran teori pembelajaran behaviouristik ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Identitas
  • Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Kompetensi Dasar : Barter dan Jual Beli 
  • Kelas/ Semester : VII/ II
Kegiatan pembelajarannya sebagai berikut;
  1. Guru menyampaikan pengantar materi pada siswa di dalam kelas.
  2. Guru menuliskan beberapa pertanyaan di papan tulis sehubungan dengan materi yang dipelajari siswa,
  3. Guru mengintruksikan pada siswa bahwa, dalam 30 menit ke depan tiap-tiap siswa harus menemukan jawaban tersebut dengan menggunakan literatur buku perpustakaan (Proses pemberian stimuli). Bagi siswa yang mampu menjawab dengan tepat akan diberikan hadiah masing-masing satu buku (reinforcement). 
  4. Semua siswa diajak ke perpustakaan dan bekerja mencari jawaban tersebut (Respon yang dihasikan). Tugas guru menilai kinerja siswa dan sebagai fasilitator. Misalnya membantu siswa yang kesulitan mencari buku, dll. 
  5. Semua siswa diajak kembali ke kelas, selanjutnya guru meminta masing-masing siswa untuk membacakan hasil kerjanya, bersamaan dengan itu guru menilai hasil presentasi jawaban siswa (connectionism). 
  6. Guru memberikan hadiah pada beberapa siswa yang menjawab dengan tepat sebagai konsistensi atas respon yang dihasilkan dari stimuli yang telah diberikan. Selanjutnya guru menyimpulkan hasil kerja siswa.

0 komentar: