Sabtu, 23 Maret 2013

Helmi C Sahbana
Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Surabaya el.sahbana@gmail.com

Di era modern ini menuntut siswa-siswi baik itu dari sekolah formal maupun non formal agar mampu menerima informasi dengan baik untuk kemudian dikembangkan menurut kemampuan masing-masing. Dalam ketidakharmonisan sistem pendidikan kita saat ini yang banyak menyuarakan agar ujian nasional dihapuskan, justru hanya terpampang sebatas wacana diberbagai media massa dan tanpa ada solusi dari kementerian pendidikan nasional.
Telah berpuluh-puluh tahun negara Indonesia menggunakan sistem yang telah terstruktur melalui kementerian pendidikan nasional yang biasa kita kenal dengan nama sistem kurikulum. Seorang siswa-siswi dinyatakan naik kelas atau lulus ujian jika mampu menguasai berbagai macam mata pelajaran, sehingga secara tidak langsung seorang murid akan dianggap pandai jika ia mampu menguasai mata pelajaran yang bersifat tekstual daripada seorang murid yang mampu memainkan alat musik ataupun melukiskan sesuatu di atas kanvas.

Dalam pendidikan formal di sekolah-sekolah, misalnya, berusaha untuk mengembangkan sebuah tataran masyarakat dan akan dinilai berhasil jika mampu mengembangkan diri secara individual. Berbeda dengan sistem inquiry, seorang siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minat tiap individu sehingga murid dapat fokus pada satu mata pelajaran yang memang benar-benar ia kuasai. Sehingga pada metode inquiry ini akan dinilai berhasil jika mengarah ke perubahan sosial yang diinginkan.

Pada metode inquiry, siswa-siswi bebas untuk menguji setiap gejala dengan hipotesa yang ada, dan mampu menemukan jawaban sendiri atas segala pengujian yang dilakukan. Sehingga pengajar (guru) di sini hanya bertugas sebagai fasilitator. Hal ini tentu tidak ditemukan dalam sistem kurikulum yang hanya terfokus pada buku ajaran, yang membuat murid menerima mentah-mentah apa yang telah diajarkan di dalam buku ajar, yang kemudian berakhir pada ujian nasional yang ditentukan hanya dalam beberapa hari saja.

Ketertinggalan kita dengan negara-negara maju ini yang telah lebih dahaulu menerapkan sistem inquiry (pemeriksaan dengan hipotesa) lebih dulu, dan sudah saatnya kita menerapkannya untuk dapat memajukan kualitas pendidikan sekaligus sumberdaya manusia Indonesia agar tidak semakin jauh tertinggal dari tetangga kita.
Sumber : Harian Surya

0 komentar: